Jumat, 07 April 2017

MOTIVASI

MOTIVASI

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini diantaranya adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
Motivasi mengandung komponen sosial. Selain motif  berprestasi, murid juga punya motif sosial. Dalam pengajaran, motivasi aspek yang sangat penting, komponen utama dari prinsip psikolgi learned center. Motivasi juga proses pemberi semangat, arah dan kegigihan perilaku. Perilaku yang temotivasi adalah perilaku yang penuh energy, terarah dan tahan lama.

                                         PERSPEKTIF MOTIVASI

v PERSPEKTIF BEHAVIORAL

Perspektif behavioral menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi siswa. Insentif adalah peristiwa atau stimulasi positif atau
Negative yang dapat memotivasi perilaku siswa. Pendukung penggunaan insetif menekankan bahwa insetif dapat menmbah minat atau kesenangan pada pelajaran, dan mengarahkan prhatian pada perilaku yang tepat dan mejatuhkan mereka dari perilaku yang tidak tepat (Emmer dkk dalam Santrock, 2007).
Bentuk insentif seperti nilai yang baik, tanda bintang, pujian, penghargaan.

v  PERSPEKTIF HUMANISTIK

Perspektif humanistik menekankan pada kapasitas siswa untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka. Dan kualitas positif (seperti peka terhadap orang lain). Perpektif ini berkaitan erat dengan pandangan Abraham Maslow, bahwa kebutuhan dasar tertentu harus dipuaskan dahulu sebelum memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi. Menurut hierarki kebutuhan  Maslow,
kebutuhan individual harus dipuaskan dalam urutan sebagai berikut:

1.      Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan yang paling dasar. Berisi memiliki cukup akan makanan, udara, dan air untuk bertahan hidup.

2.      Kebutuhan akan keamanan (security)
Terdiri dari kebutuhan untuk aman dan ancaman fisisk maupun psikologis.

3.      Kebutuhan akan cinta kasih
Keinginan untuk dicintai dan mencitai.

4.      Kebutuhan akan penghargaan
                        Kebutuhan akan reputasi, prestis, dan pengakuan dari orang lain. Juga berisi                                         kebutuhan untuk kepercayaan diri dan kekuatan.

5.      Kebutuhan akan aktualisasi diri
Keinginan untuk pemenuhan diri, untuk menjadi yang terbaik daria apa yang mampu dilakukan.

Maslow mengatakan bahwa kelima kategori kebutuhan ini disusun dalam tangga hierarki. Dengan kata lain, ia yakin bahwa keputusn manusia secara umum mucul seperti anak tangga yang diprkirakan. Dengan demikian, pada saat kebutuhan fisiologis seseorang relatif terpuaskan, maka mucul kebutuhan akan keamanan, dan demikian selanjutnya menurut hieraki kebutuhan, satu langkah pada suatu waktu. Sekali suatu kebutuhan terpuaskan maka akan mengaktifkan kebutuhan berikutnya yang lebih tinggi di dalam hierarki tersebut. Proses ini berlanjut hingga pada proses kebutuhan untuk aktualisasi diri.

v  PERSPEKTIF KOGNITIF

Pada perspektif kognitif, pemikiran siswa akan memandu pemikiran mereka, dan juga arti penting dari penetuan tujuan, perencanaan dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan. Perspektif kognitif bertentangan dengan dengan behavioral, berpendapat bahwa tekanan pada eksternal seharusnya tidak dilebih lebihkan.  Perspektif tentang motivasi sesuai dengan gagsan R.W. White (dalam santrock, 2007), yang mengusukan konsep motivasi kompetensi, yakni ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan merekan secara efektif, menguasai dunia mereka, dan memproses informasi secara efisiesn. Murid meraih prestasi tinggi bukan karena kebutuhan biologis tapi karena punya motivasi internal u tuk berinteraksi dengan lingkungan secara efektif.

v  PERSPEKTIF SOSIAL

Kebutuhan afiliasi adalah motivasi untuk berhubungan dengan orang lain secara aman, membutuhkan pembentukan, pemeliharaan dan pemulihan hubungan personal yang sangat akrab. Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, keterikatan dengan orang tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru. Murid yang punya hubungan yang penuh perhatian dan supportiv biasanya memliki sikap akademik yang positif dan lebih senang bersekolah.Salah satu faktor terpenting dalam motivasi dan prestasi murid adalah persepsi mereka mengenai apakah hubungan mereka dengan guru bersifat positif atau tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© Laras's Blog | Blogger Template by Enny Law